Home > Filantropi

Beasiswa Tahfidz BMH: Dorong Semangat Santri Yatim dan Dhuafa Hafal Quran

Di tengah berbagai tantangan bangsa, ikhtiar di jalur berlumpur ini menjadi pengingat: kebaikan harus terus dirawat dan disalurkan.
Dok. BMH
Dok. BMH

TOPNEWS62.COM, KALTIM – Jalan menuju Pondok Pesantren Tahfidz Darul Hijrah di Kalimantan Timur bukanlah jalur yang mudah. Aspal hanya menghampar hingga titik tertentu, sisanya tanah merah yang berubah menjadi lumpur tebal saat hujan. Lubang-lubang besar jadi pemandangan biasa, menantang setiap kendaraan yang melintas.

Namun, di balik medan yang berat itu, sebuah ikhtiar kebaikan terus dijaga. Tujuannya satu: merawat asa 35 santri yatim dan dhuafa yang tengah berjuang menghafal Al-Qur’an.

Setiap bulan, tim Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Kalimantan Timur menembus jalan berlumpur tersebut. Mereka membawa amanah para donatur berupa beasiswa rutin untuk para santri.

“Bantuan ini bukan sekadar uang. Ini adalah bentuk kepedulian sosial. Kami ingin memastikan para santri bisa fokus menuntut ilmu dan menghafal Al-Qur’an tanpa terbebani kesulitan ekonomi,” kata Achmad Rifa’i, Kepala Divisi Prodaya BMH Kaltim, Jumat (30/8).

Program Beasiswa Santri Penghafal Al-Qur’an dirancang untuk memberi dukungan menyeluruh. Pesantren ini selama ini dikenal konsisten dalam pembinaan tahfiz, terutama bagi anak-anak yatim dan dhuafa. Namun, secara ekonomi mereka membutuhkan sokongan dari luar. Beasiswa bulanan menjadi jawaban atas kebutuhan tersebut.

Manfaatnya terasa nyata. Bantuan ini bukan hanya membantu memenuhi kebutuhan dasar pendidikan, tetapi juga meringankan beban ekonomi keluarga. Lebih dari itu, beasiswa menjadi penyemangat agar para santri lebih giat menghafal.

Menurut pengurus pesantren, dampaknya sangat positif. Santri kini bisa lebih khusyuk dalam proses menghafal dan belajar.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas bantuan beasiswa yang diberikan BMH,” ujar Ustadz Azis, salah satu pengurus pesantren.

Ia menambahkan, bantuan ini tidak hanya membantu santri, tetapi juga menopang operasional pesantren sekaligus memacu semangat agar para santri istiqamah menghafal.

“Semoga ini menjadi wasilah kebaikan bagi BMH dan para donatur. Semoga Allah senantiasa memberi kesehatan jasmani dan rohani. Aamiin,” tuturnya penuh haru.

Di tengah berbagai tantangan bangsa, ikhtiar di jalur berlumpur ini menjadi pengingat: kebaikan harus terus dirawat dan disalurkan. Salah satunya melalui zakat, infak, dan sedekah.

“Dari tangan-tangan dermawan, dana dikumpulkan, lalu disalurkan, melahirkan generasi penghafal Qur’an yang kelak akan menjadi pilar Indonesia Emas 2045. Kebaikan yang terus mengalir, menembus jalanan terjal, demi masa depan gemilang,” pungkas Rifa’i. */Herim

× Image