Home > Filantropi

Kematian Itu Dekat, Lebih Dekat dari yang Kita Bayangkan

Sering kali kita berpikir bahwa kematian hanya milik mereka yang lanjut usia. Padahal realitanya berkata lain. Banyak yang muda justru berpulang lebih dulu.
Dok. TOPNEWS62.COM
Dok. TOPNEWS62.COM

TOPNEWS62.COM, BOGOR -- Wahai jiwa yang sedang sibuk menjalani rutinitas dunia, pernahkah kita berhenti sejenak dan merenung bahwa kematian itu amat dekat?

Ia tak hanya mendekat—tapi mengintai dalam setiap detak waktu, dalam tiap langkah kaki. Kita semua menyadari bahwa kematian adalah kepastian. Namun yang menjadi rahasia adalah kapan, di mana, dan dalam kondisi seperti apa kita akan menghadapinya.

Kita bangun pagi, menyusun rencana masa depan. Ada yang fokus meniti karier, ada yang sedang mengecap manisnya cinta, ada pula yang bergelut menyelesaikan skripsi. Tapi di tengah segala kesibukan itu, pernahkah terlintas di benak, bahwa bisa jadi hari ini adalah hari terakhir kita hidup di dunia?

Kematian Tak Menunggu Alasan

Sering kali kita berpikir bahwa kematian hanya milik mereka yang lanjut usia. Padahal realitanya berkata lain. Banyak yang muda justru berpulang lebih dulu.

Data dari BPS tahun 2023 mencatat bahwa angka kematian tertinggi di Indonesia tidak selalu berasal dari kelompok usia lanjut. Kecelakaan, penyakit yang datang tiba-tiba, bencana alam, hingga tragedi bunuh diri—semuanya tak mengenal usia. Bahkan, banyak dari mereka yang berpulang saat hidup sedang bersinar-sinarnya.

Apakah mereka tahu bahwa hari itu adalah hari terakhirnya? Tentu tidak. Sebagaimana kita hari ini—bangun pagi, menyapa keluarga, tertawa bersama teman, lalu... semuanya selesai.

Allah Telah Mengingatkan

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ "Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati." (QS. Ali Imran: 185)

Tak ada satu pun yang dikecualikan. Tak peduli seberapa tinggi jabatan, seberapa besar harta, atau seberapa banyak pengikut di media sosial—semuanya akan kembali kepada-Nya.

Bahkan Rasulullah ﷺ, manusia terbaik pilihan Allah, pun wafat. Lalu siapa kita hingga merasa aman dari kematian?

Kematian Itu Misteri

Tiada satu pun di antara kita yang tahu bagaimana cara kita mengakhiri hidup ini. Apakah dalam keadaan sujud penuh khusyuk? Atau dalam tidur yang tenang? Atau justru dalam kondisi bermaksiat?

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Seseorang akan dibangkitkan sesuai dengan keadaan ketika ia meninggal dunia." (HR. Muslim)

Hadis ini bukan sekadar pengingat, tapi sebuah peringatan yang mengguncang hati. Bila hari ini kita masih menunda taubat, masih bergelimang dosa, bagaimana jika kita wafat dalam keadaan seperti itu?

Mengapa Kita Lupa Kematian?

Karena dunia telah menyibukkan kita. Karena media sosial tak henti menggoda. Karena dosa-dosa kecil telah terasa biasa. Karena hati kita sudah terlalu lelah untuk merenung.

Padahal setiap hari ada kabar duka. Jenazah diantarkan, tangis keluarga terdengar, namun hati kita tetap tak tergugah. Seolah-olah kematian hanya milik orang lain.

Saatnya Kita Sadar

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu pernah berkata:

"Manusia tidur dalam kelalaian. Saat mati, barulah mereka terbangun."

Jangan tunggu ajal datang untuk menyadari arti hidup. Sadarilah sekarang—saat jantung masih berdetak, saat lisan masih bisa beristighfar, dan saat hati masih bisa disentuh hidayah.

Pesan Terakhir: Bersiaplah

Kematian bukan akhir segalanya. Ia adalah awal dari perjalanan panjang menuju kampung akhirat. Dan hanya mereka yang membawa bekal iman, amal shalih, dan taubat yang akan sampai dengan selamat.

Tak mengapa bila dunia tak mengenal kita. Tapi jangan sampai Allah berpaling dari kita di akhirat karena kita lalai mempersiapkan diri.

Maka, mulai hari ini:

✔️ Dirikan salat tepat waktu ✔️ Jaga lisan dan hati ✔️ Tinggalkan dosa-dosa, sekecil apa pun ✔️ Perbanyak ilmu dan amal ✔️ Hidupkan dzikir dan istighfar

Karena mungkin... besok nama kita sudah ada dalam daftar yang kembali kepada-Nya.

Penulis: Irfan Maulana (Alumni PPMS Ulil Albaab Bogor)

× Image