Munas III POROZ: Semangat Kolaborasi Ormas, Zakat Makin Kuatkan Generasi Emas
TOPNEWS62.COM, JAKARTA -- Munas III Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (POROZ) resmi dibuka di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/1) oleh Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI, Prof. Dr. Waryono AG, M.Ag, ditandai dengan pemukulan gong.
Dalam ajang bertema penguatan sinergi gerakan zakat ini, Ketua Umum POROZ, KH. Dr. Bukhari Muslim, Lc, MA, menyampaikan kabar gembira tentang semakin banyaknya Lembaga Amil Zakat (LAZ) ormas yang bergabung. Saat ini sudah ada tujuh LAZ ormas anggota POROZ, termasuk Lazismu, Lazisnu, BMH, LAZ Persis, LAZ Dewan Da’wah, WIZ, dan LAZ Al-Irsyad.
Tiga ormas lain—Syarikat Islam, Persatuan Umat Islam (PUI), dan Al-Ittihadiyah—juga menyatakan kesiapan untuk bergabung.
“Kalau nanti semua ormas punya LAZ, maka akan ada 70 LAZ Ormas anggota POROZ,” ungkap Kiai Bukhari disambut tepuk tangan meriah.
Semangat kolaborasi ini turut dikuatkan oleh Deputi Koordinasi Pemberdayaan Desa, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, yang hadir sebagai keynote speaker mewakili Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar.
Dalam paparannya bertajuk “Peran Zakat dalam Membangun Generasi Emas Bangsa,” Prof. Abdul Haris menekankan pentingnya pemanfaatan digitalisasi untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat.
“Zakat bisa menjadi solusi jangka pendek, menengah, dan panjang secara berkelanjutan,” tegasnya. Ia mendorong para pemangku kepentingan agar mengolah zakat secara terukur dan tepat sasaran, sehingga mampu membangun fondasi ekonomi kokoh bagi generasi mendatang.
Pada kesempatan berikutnya, Pimpinan BAZNAS RI, KH. Ahmad Sudrajat, Lc, MA, menegaskan bahwa POROZ bukan sekadar nama. Menurutnya, inisiatif ini bagaikan semesta yang digerakkan oleh kehendak Allah SWT, memperlihatkan bagaimana berbagai ormas besar—seperti Muhammadiyah, Persis, NU, Dewan Da’wah, Al-Irsyad, Hidayatullah, dan Wahdah—dapat bersatu.
“Kolaborasi adalah kunci. Kita harus bersatu dalam gerakan zakat,” ujarnya.
KH. Ahmad mengingatkan pula bahwa memperkuat manajemen, tata kelola, mutu SDM, serta jaringan dan infrastruktur adalah pekerjaan rumah bagi para pegiat zakat.
Di penghujung acara, POROZ meluncurkan buku “Kiprah & Jejak Langkah Kolaborasi Kebaikan POROZ.”
Dengan terbitnya buku tersebut, diharapkan lahir inspirasi baru bagi seluruh elemen masyarakat untuk terus bersinergi dalam menebar kebaikan.
“Kami yakin, semakin banyak yang bersatu, semakin besar manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat,” tutur Kiai Bukhari dengan optimisme.
Munas III POROZ pun menjadi momentum penting untuk menyatukan visi, menegaskan bahwa kolaborasi lintas ormas adalah kunci memperkuat gerakan zakat dan membangun generasi emas bangsa.*