Home > Bisnis

Prospek Cerah Berkebun Alpukat: Potensi Ekonomi yang Menggiurkan

Dengan permintaan pasar yang terus meningkat, harga yang stabil, serta kemudahan dalam budidayanya, prospek berkebun alpukat sangat menjanjikan
Dok. TOPNEWS62.COM
Dok. TOPNEWS62.COM

TOPNEWS62.COM, BOGOR -- Alpukat, buah tropis yang memiliki rasa lembut dan manfaat kesehatan melimpah, kini semakin populer di pasar lokal maupun global. Permintaan alpukat yang terus meningkat menjadikannya salah satu komoditas hortikultura yang memiliki prospek ekonomi cerah. Berkebun alpukat pun mulai dilirik oleh banyak petani sebagai peluang usaha yang menjanjikan.

Tren gaya hidup sehat di kalangan masyarakat menjadi salah satu faktor utama meningkatnya konsumsi alpukat. Kandungan nutrisi seperti lemak tak jenuh, vitamin E, dan serat menjadikan alpukat sebagai makanan favorit di berbagai belahan dunia. Permintaan buah ini tak hanya datang dari pasar domestik, tetapi juga dari pasar ekspor seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Asia Timur. Data dari berbagai penelitian menunjukkan, ekspor alpukat Indonesia terus bertumbuh setiap tahunnya, seiring dengan tingginya minat negara lain terhadap alpukat tropis berkualitas tinggi.

Berkebun alpukat tidak memerlukan teknologi tinggi dan dapat dilakukan di berbagai jenis tanah, asalkan berada di wilayah dengan iklim tropis atau subtropis. Alpukat juga tergolong tanaman yang adaptif terhadap lingkungan dan tahan terhadap cuaca kering, menjadikannya cocok dibudidayakan di banyak daerah di Indonesia, seperti Jawa Barat, Sumatera, hingga Bali.

Dok. TOPNEWS62.COM
Dok. TOPNEWS62.COM

Keunggulan lainnya adalah biaya perawatan tanaman alpukat yang relatif rendah. Dengan pemilihan bibit unggul seperti jenis alpukat mentega, hass, atau alpukat aligator, petani dapat menghasilkan buah dengan kualitas yang disukai pasar. Selain itu, alpukat mulai berbuah pada usia 4-5 tahun dengan produktivitas tinggi, sehingga dapat memberikan keuntungan berkelanjutan.

Dok. TOPNEWS62.COM
Dok. TOPNEWS62.COM

Harga alpukat di pasar domestik berkisar antara Rp15.000 hingga Rp40.000 per kilogram, tergantung jenis dan kualitasnya. Untuk pasar ekspor, harganya jauh lebih tinggi, bahkan bisa mencapai 3-4 kali lipat. Dengan luas lahan satu hektare, petani dapat menanam sekitar 150-200 pohon alpukat, yang setiap pohonnya mampu menghasilkan hingga 200 kilogram buah per tahun. Perhitungan sederhana menunjukkan, hasil penjualan dari berkebun alpukat mampu memberikan pendapatan puluhan hingga ratusan juta rupiah setiap panen.

× Image