Kado Istimewa di Desa Sinangkong: BMH Sumut Beri Hijab untuk Santri Rumah Qur'an
TOPNEWS62.COM, Serdang Bedagai - Di sore yang tenang, puluhan santri Rumah Qur'an Hidayatullah di Desa Sinangkong, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, terlihat khusyuk belajar mengaji di saung sederhana yang terletak di tengah rimbunnya pepohonan. Anak-anak ini, yang bersemangat menyambut ilmu, hari itu juga menyambut kedatangan tim BMH Sumatera Utara yang membawa hadiah istimewa—40 hijab berupa jilbab baru, khusus untuk mereka. Sabtu, (9/11).
Sebanyak 40 hijab disalurkan oleh BMH Sumatera Utara kepada para santri. Bantuan ini disambut antusias, membawa kebahagiaan dan semangat baru bagi mereka dalam menjalankan aktivitas belajar dan mengaji.
Kepala Divisi Program dan Pemberdayaan (Prodaya) BMH Sumatera Utara, Osman Ali, menyampaikan bahwa bantuan jilbab ini memiliki nilai lebih dari sekadar penutup kepala.
"Jilbab merupakan bentuk ketaatan kepada Sang Pencipta. Jilbab bukan hanya sekadar busana, tapi juga simbol kesederhanaan dan perlindungan diri dari pandangan yang tidak baik yang dibingkai dalam amal keibadahan. Semoga dengan bantuan ini mereka semakin percaya diri untuk menjadi muslimah yang sejati," ungkap Osman
Calista, salah satu santri berusia 14 tahun yang sudah dua tahun mengaji di Rumah Qur'an ini, mengungkapkan rasa syukur dengan polosnya. “Alhamdulillah, kami bersyukur sekali hari ini dapat bantuan Jilbab dari BMH dan para donatur. Terima kasih,” ujar Calista dengan senyum penuh kebahagiaan.
Rumah Qur’an Hidayatullah di Dusun III Desa Sinangkong telah menjadi cahaya bagi masyarakat desa ini. Bukan hanya tempat belajar, tapi juga rumah bagi para santri untuk mengasah nilai-nilai keimanan.
Ustadz Jufri Solin, dai yang telah dua tahun membimbing anak-anak di sini, sangat bersemangat melihat perkembangan para santri.
“Di tengah suasana yang jauh dari kota, anak-anak di sini tetap semangat belajar. Kami mengajar hingga 70 anak. Semoga dengan bantuan jilbab ini, semangat mereka semakin bertambah,” ujar Ustadz Jufri dengan mata berbinar.
Hari itu, bukan hanya jilbab yang mereka terima, tapi juga dukungan dan harapan untuk terus menjadi generasi yang sholeh dan sholehah. Di desa yang tenang ini, keceriaan para santri menjadi tanda bahwa semangat belajar dan menuntut ilmu agama bisa hidup di mana saja, selama ada cinta, kepedulian, dan keikhlasan dari banyak pihak.*/uli