Home > Travel dan Haji

Memahami Syarat dan Tata Cara Badal Umroh: Panduan Lengkap bagi yang Tidak Mampu Berangkat

Sebuah perjalanan spiritual yang membawa ketenangan dan keberkahan
Dok. BPKH
Dok. BPKH

TOPNEWS62.COM, Umroh adalah impian banyak umat Muslim di seluruh dunia, sebuah perjalanan spiritual yang membawa ketenangan dan keberkahan. Namun, tidak semua orang dapat mewujudkan impian ini karena kendala fisik atau usia lanjut. Bagi mereka yang tak bisa berangkat sendiri, Islam memberikan solusi berupa badal umroh. Artikel ini akan mengulas syarat-syarat dan tata cara pelaksanaan badal umroh agar Anda bisa memahami ibadah ini dengan benar dan penuh makna.

Apa Itu Badal Umroh?

Badal umroh adalah pelaksanaan ibadah umroh yang dilakukan seseorang atas nama orang lain yang tidak mampu melakukannya sendiri. Orang yang melaksanakan umroh disebut mubadil, sementara yang diwakilkan disebut mustahil. Badal umroh diperbolehkan terutama bagi orang yang sakit, lanjut usia, atau sudah meninggal dunia agar tetap bisa memenuhi kewajiban ibadahnya.

Bagi umat Muslim yang sehat, badal umroh adalah kesempatan untuk membantu saudara seiman memenuhi kewajiban mereka, sekaligus mendapatkan pahala. Namun, sebelum melakukan badal umroh, penting untuk memahami persyaratan yang ditetapkan syariat.

Syarat-Syarat Melakukan Badal Umroh

Pelaksanaan badal umroh tidak bisa sembarangan. Berikut ini beberapa syarat yang harus dipenuhi agar badal umroh menjadi sah:

  1. Orang yang Dibadalkan Tidak Mampu Berangkat Sendiri Badal umroh bisa dilakukan bila orang yang dibadalkan memang tidak mampu melakukan umroh secara langsung. Ini bisa disebabkan oleh kondisi fisik lemah, usia lanjut, atau sakit. Bahkan, badal umroh juga bisa dilakukan untuk mereka yang sudah meninggal dunia, sebagai bentuk penyempurnaan ibadahnya.
  2. Mubadil Harus Sudah Menyempurnakan Umroh untuk Dirinya Sendiri Orang yang akan membadalkan harus sudah pernah menunaikan umroh atau haji untuk dirinya sendiri. Ini penting agar kewajiban pribadinya telah terpenuhi sebelum membantu ibadah orang lain.
  3. Izin dari Pihak yang Dibadalkan atau Ahli Warisnya Jika orang yang dibadalkan masih hidup, harus ada izin darinya untuk melaksanakan badal umroh. Apabila orang yang dibadalkan telah meninggal, izin dari ahli warisnya menjadi syarat penting untuk memastikan badal umroh benar-benar sesuai keinginan keluarga.
  4. Mubadil Mampu Menjalankan Rukun Umroh dengan Baik Pelaksanaan badal umroh harus dilakukan oleh seseorang yang memahami dan mampu melaksanakan setiap rukun umroh, mulai dari niat ihram, tawaf, sa’i, hingga tahallul.

Tata Cara Pelaksanaan Badal Umroh

Berikut adalah langkah-langkah penting yang perlu dilakukan oleh mubadil dalam melaksanakan badal umroh:

  1. Mandi Sunah dan Mengenakan Pakaian Ihram Mubadil harus mandi sunnah sebelum memakai ihram, yang bagi laki-laki berupa dua kain putih tanpa jahitan, dan bagi perempuan pakaian yang menutup aurat.
  2. Mengucapkan Niat Badal Umroh Niat adalah bagian penting dari badal umroh. Berikut adalah niat badal umroh yang dapat diucapkan:

"Nawaytul ‘umrata wa ahramtu biha lillāhi ta’ālā ‘an (sebut nama orang yang dibadalkan).”

Artinya: “Aku berniat melaksanakan umroh dan ihram karena Allah ta’ala atas nama (nama yang dibadalkan).”

  1. Memulai dari Miqat Badal umroh harus dimulai dari titik miqat, yaitu lokasi yang telah ditentukan untuk mengucapkan niat ihram. Miqat wajib dilewati sebelum memasuki Kota Mekah.
  2. Menjalankan Rukun Umroh Setelah niat, mubadil wajib menjalankan rukun-rukun umroh:
  3. Tawaf: Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.
  4. Sa’i: Berjalan antara bukit Shafa dan Marwah tujuh kali.
  5. Tahallul: Mencukur atau memotong rambut sebagai tanda mengakhiri ihram.
  6. Tertib: Melakukan seluruh rukun umroh sesuai urutan.
  7. Menghindari Larangan Saat Ihram Selama mengenakan ihram, mubadil harus menghindari larangan-larangan, seperti memakai wangi-wangian, memotong kuku, atau berburu.

Badal umroh merupakan bentuk ibadah yang penuh makna, memberikan peluang kepada mereka yang terhalang oleh keterbatasan untuk tetap merasakan nikmatnya beribadah di Tanah Suci. Dengan memahami syarat dan tata cara ini, diharapkan badal umroh dapat dilaksanakan sesuai tuntunan agama, memberikan manfaat dan keberkahan bagi semua pihak.

× Image