Australia dan Indonesia Perkuat Kolaborasi dalam Kesiapsiagaan Bencana Hingga 2027
TOPNEWS62.COM, Jakarta – Komitmen Australia dan Indonesia dalam meningkatkan kesiapsiagaan serta penanganan bencana diperkuat melalui perpanjangan Program SIAP SIAGA hingga tahun 2027. Kesepakatan penting ini diresmikan dalam acara penandatanganan yang dilakukan oleh Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gita Kamath, dan Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rustian, pada Rabu, 8 Oktober 2024.
Penandatanganan tersebut menandai fase baru dalam hubungan bilateral kedua negara di bidang manajemen risiko bencana. "Kerjasama kami dengan Indonesia dalam kesiapsiagaan bencana sudah berlangsung lama dan berdampak besar. Kami bangga bisa terus mendukung upaya Indonesia dalam memperkuat kapasitas nasional menghadapi bencana alam," ungkap Gita Kamath dalam kesempatan tersebut.
Program SIAP SIAGA sendiri dirancang untuk meningkatkan kesiapan Indonesia dalam menghadapi, merespons, dan pulih dari bencana alam yang kerap melanda wilayah Nusantara. Fokus utama program ini adalah memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, sekaligus memperluas kerja sama regional, khususnya dalam aksi kemanusiaan di kawasan Indo-Pasifik.
Momentum penandatanganan ini juga bertepatan dengan Bulan Pengurangan Risiko Bencana yang dipimpin oleh BNPB, serta peringatan 20 tahun gempa bumi dan tsunami di Aceh pada tahun 2004. Peringatan tersebut menjadi refleksi penting atas capaian Indonesia dalam dua dekade terakhir dalam hal penanggulangan bencana.
Rustian menyatakan, kolaborasi dengan Australia akan semakin memperkuat kesiapsiagaan Indonesia dalam menghadapi berbagai ancaman bencana alam di masa depan. "Kerja sama ini tidak hanya mempercepat respons terhadap bencana, tetapi juga meningkatkan sinergi lintas sektoral di tingkat lokal dan nasional," jelasnya.
Program SIAP SIAGA juga melibatkan berbagai pihak, termasuk BNPB, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Dalam Negeri, serta organisasi masyarakat sipil. Program ini mencakup pelatihan dan peningkatan kapasitas masyarakat di daerah rawan bencana agar lebih siap menghadapi potensi risiko.
Dengan perpanjangan program ini, Australia dan Indonesia berkomitmen untuk terus mengembangkan inisiatif-inisiatif inovatif dalam menghadapi perubahan iklim serta risiko bencana yang semakin kompleks. "Inovasi dan pemanfaatan teknologi adalah kunci untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan bagi ketahanan terhadap bencana," tutup Gita Kamath.
Kolaborasi erat antara kedua negara ini diharapkan semakin memperkuat upaya kemanusiaan dan kesiapan menghadapi tantangan bencana di masa depan.