Home > Filantropi

Bersama Persatuan Istri Amil, BAZNAS RI Gelar Mujahadah Maulid Nabi 1446 H

BAZNAS RI bersama Persatuan Istri Amil (PIA) menggelar Mujahadah Maulid Nabi Muhammad Nabi 1446 H di Auditorium Achmad Subianto, Gedung BAZNAS RI, Jakarta
Dok. BAZNAS RI
Dok. BAZNAS RI

TOPNEWS62.COM, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama Persatuan Istri Amil (PIA) menggelar Mujahadah Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam 1446 H di Auditorium Achmad Subianto, Gedung BAZNAS RI, Jakarta, Kamis (19/9/2024).

Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., Pimpinan BAZNAS RI KH. Achmad Sudrajat, Lc, MA, CFRM, jajaran Persatuan Istri Amil BAZNAS RI. Sementara penceramah dalam acara tersebut adalah KH. Hasan Nuri Hidayatullah.

Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan bahwa acara tersebut untuk mengingat perjuangan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam menyebarkan ajaran Islam, termasuk membela orang-orang miskin dan duafa.

“Ini adalah untuk mengikuti apa yang diperintahkah Allah kepada Rasul-Nya, sekaligus doanya Nabi Ibrahim yang pernah memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala supaya diturunkan seorang rasul yang mencerdaskan, memberikan pendidikan, dan membersihkan. Alhamdulillah, kita semuanya mengikut jejak-jejak beliau,” kata Kiai Noor.

Kiai Noor mengajak semua umat Islam untuk berterima kasih kepada Rasulullah dengan cara memperbanyak berselawat kepadanya. Katanya, dengan cara tersebut, umat Islam akan selalu mengingat perjuangan Rasulullah dalam menyebarkan Islam.

“Acara ini sebagai ungkapan, luapan kegembiraan atas diutusnya Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dan kita tentunya berterima kasih kepada Rasulullah,” katanya.

Sementara itu, penceramah KH. Hasan Nuri Hidayatullah menyampaikan, umat Islam perlu mencontoh kehidupan Rasulullah sejak kecil hingga wafat. Terlebih, lanjutnya, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah menjadi yatim sejak di kandungan berumur 2 bulan.

“Para ulama ditanya mengapa Rasulullah dilahirkan dalam keadaan yatim? Hal itu agar beliau tumbuh menjadi sosok yang tangguh, tidak cengeng, dan tidak mengadu kepada orang tuanya, tetapi mengadu kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” katanya.

× Image