Home > Nasional

Syamsul Anwar Menjawab Tantangan Kalender Hijriah Global Tunggal

KHGT harus mematuhi prinsip-prinsip yang memastikan setiap wilayah dapat menentukan awal bulan baru sesuai dengan kondisi rukyat yang ada, tanpa memaksakan keputusan bulan baru sebelum waktunya.
Dok.muhammadiyah.or.id
Dok.muhammadiyah.or.id

TOPNEWS62.COM, YOGYAKARTA — Konsep Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak. Para kritikus menilai bahwa pemaksaan kalender Hijriah seragam secara global dapat mengabaikan praktik tradisional pengamatan hilal. Mereka khawatir hal ini dapat memaksa wilayah-wilayah untuk menetapkan awal bulan baru tanpa memperhatikan kondisi sebenarnya di lapangan.

Syamsul Anwar, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, merespons kritik ini dengan tegas. Menurutnya, KHGT harus mematuhi prinsip-prinsip yang memastikan setiap wilayah dapat menentukan awal bulan baru sesuai dengan kondisi rukyat yang ada, tanpa memaksakan keputusan bulan baru sebelum waktunya.

Selain itu, Syamsul menjelaskan bahwa konsep "transfer imkan rukyat" menjadi kunci dalam KHGT. Hal ini mengacu pada kemampuan untuk memindahkan hasil pengamatan hilal dari satu wilayah ke wilayah lain yang belum melaksanakan rukyat. Pendekatan ini dianggap penting untuk memastikan keseragaman penentuan awal bulan Hijriah di seluruh dunia, sesuai dengan prinsip-prinsip keagamaan yang telah lama diterapkan di Indonesia.

Dalam menghadapi kritik terhadap KHGT, Muhammadiyah memilih pendekatan terbuka dan menyarankan agar setiap kritikus memahami dengan baik konsep yang diusung oleh kalender ini sebelum memberikan penilaian. Pendekatan ini diharapkan dapat menghasilkan diskusi yang lebih konstruktif dan mendalam mengenai masa depan penggunaan KHGT secara global.

× Image