Home > Travel dan Haji

Menko PMK: Banyak Perbaikan dari Murur hingga Tata Kelola Dam pada Haji 2024

Banyak terobosan baru yang dilakukan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dalam operasional haji tahun ini.
Dok.kemenag
Dok.kemenag

TOPNEWS62.COM, Jeddah – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memberikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Menurutnya, banyak terobosan baru yang dilakukan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dalam operasional haji tahun ini.

Operasional penyelenggaraan haji dimulai pada 12 Mei 2024, ditandai dengan keberangkatan jemaah haji gelombang pertama dari embarkasi di Indonesia menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Proses pemberangkatan jemaah ke Arab Saudi berlangsung hingga 10 Juni 2024. Sebanyak 213.275 jemaah diberangkatkan ke Tanah Suci, menjalani puncak haji di Arafah-Muzdalifah-Mina dari 14 hingga 19 Juni 2024. Pemulangan jemaah dimulai pada 22 Juni hingga 4 Juli 2024 melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, dan saat ini fokus pemulangan berada di Madinah hingga 22 Juli 2024.

"Banyak perbaikan yang dilakukan pada operasional haji tahun ini. Ada beberapa terobosan, termasuk menekan jumlah yang tidak bisa berangkat, hanya 45 orang. Ini sangat drastis dan prestasi luar biasa dibandingkan tahun lalu yang mencapai lebih dari 800 jemaah," ujar Muhadjir Effendy saat rapat dengan PPIH di Kantor Urusan Haji (KUH), Jeddah, Kamis (4/7/2024).

Menko PMK Muhadjir Effendy tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah hari ini dan langsung menuju KUH untuk menggelar rapat dengan PPIH. Beliau dan rombongan akan berada di Arab Saudi hingga 7 Juli 2024. Hadir dalam rapat tersebut antara lain Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Dubes RI di Arab Saudi Abdul Aziz, Konjen RI di Jeddah Yusron Ambary, serta sejumlah direktur dari berbagai sektor terkait haji.

Dok.kemenag
Dok.kemenag

Dalam enam tahun terakhir, sisa kuota tahun ini adalah yang paling kecil, meski jumlah kuotanya sangat besar. Pada 2017 dengan kuota 204.000, tersisa 935 kuota. Pada 2018, dengan kuota yang sama, sisa 649 kuota. Pada 2019 dengan 214.000 kuota, tersisa 1.268 kuota. Pasca Covid-19, Indonesia mendapat 92.825 kuota dengan sisa 157 kuota. Tahun lalu, dari 210.680 kuota, tersisa 898 kuota. Tahun ini, dari 213.320 kuota, hanya tersisa 45 kuota.

"Jemaah yang rawat jalan juga lebih banyak dari rawat inap. Ini jauh lebih baik dari tahun lalu," sambungnya. Berdasarkan laporan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), hingga hari ini, total jemaah yang rawat jalan, baik di KKHI maupun Rumah Sakit Arab Saudi, berjumlah 2.500. Sementara jemaah yang menjalani rawat inap berjumlah 1.282.

"Angka jemaah meninggal juga menurun dibanding tahun lalu," kata Menko PMK. Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat jumlah jemaah wafat pada hari ke-54 sebanyak 380 orang, dibandingkan tahun lalu yang mencapai 660 orang pada periode yang sama.

Sukses Murur

Menko PMK Muhadjir Effendy juga mengapresiasi terobosan Murur yang diterapkan PPIH pada operasional haji 1445 H/2024 M. Ia bersyukur masalah kepadatan dan keterlambatan mobilisasi jemaah dari Muzdalifah ke Mina pada musim haji 1444 H/2023 M tidak terulang. Tahun lalu, proses pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina berlangsung hingga pukul 13.30 waktu Arab Saudi. Tahun ini, pergerakan selesai pada pukul 07.37 WAS.

"Tahun lalu isunya Muzdalifah. Tahun ini ada kebijakan Murur yang saya kira bagus. Saya paling risau kasus Muzdalifah, jangan sampai terulang. Alhamdulillah ada jalan keluar," ujar Menko PMK.

Murur adalah konsep melintas di Muzdalifah (tanpa turun) dalam fase pergerakan jemaah dari Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Dengan skema Murur, jemaah tidak turun untuk mabit di Muzdalifah, tetapi hanya melintas dengan bus. Dari Arafah, jemaah bergerak menuju Muzdalifah, tetap di bus, dan lanjut menuju Mina. Skema ini diutamakan bagi jemaah lansia, risti, disabilitas, dan para pendamping mereka, untuk menjaga keselamatan di tengah kepadatan area Muzdalifah.

Produk Indonesia

Menko PMK juga mengapresiasi penggunaan produk Indonesia dalam penyelenggaraan haji 2024. Ia senang mengetahui bahwa 72 ton bumbu Indonesia digunakan tahun ini, dan mendorong agar penggunaan produk Indonesia dalam penyelenggaraan haji semakin besar.

"Bagaimana Indonesia bisa mendapat feedback pemanfaatan dari pelaksanaan haji. Dengan semakin terbukanya Saudi, banyak negara mengincar sektor ekonomi dalam penyelenggaraan haji," tutur Menko. Ia juga menyebutkan bahwa Vietnam sedang bersemangat mengajak Indonesia dalam sertifikasi produk halal untuk ekspor ke Arab Saudi.

"Presiden Joko Widodo sangat serius bagaimana produk dalam negeri, untuk semua komponen, bisa dimanfaatkan dalam operasional haji. Terima kasih bumbu sudah 72 ton. Layanan katering memang harus pakai bumbu Indonesia. Kalau perlu ada penguatan regulasi, bisa kita atur," lanjutnya.

Pengiriman Dam

Menko PMK juga mengapresiasi perbaikan tata kelola Dam. Muhadjir Effendy telah melaporkan kepada Presiden Joko Widodo bahwa PPIH akan memulangkan daging Dam dari petugas dan sebagian jemaah haji.

"Beliau sangat mengapresiasi dan berharap bisa dimaksimalkan, tidak hanya daging Dam dari para petugas tapi juga jemaah," ujar Menko PMK. "Terobosan ini sangat bagus dalam rangka ikut menanggulangi stunting di Indonesia."

Menko PMK menyebut pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kementerian Pertanian terkait proses pengiriman daging Dam ini, serta dengan BPOM yang dalam beberapa pekan terakhir berada di Saudi untuk memproses daging Dam yang akan dikirim ke Indonesia.

"Saya akan kawal betul. Presiden perintahkan dan menyatakan bahwa ini penting. Jika ini berhasil, ke depan bisa kita rancang sebagai bagian program kita untuk dimasifikasi," tandasnya.

Sebelumnya, Dirjen PHU Hilman Latief dan para direktur memaparkan progress penyelenggaraan ibadah haji. Sejumlah hal yang dilaporkan kepada Menko PMK antara lain fase pemulangan jemaah haji gelombang I dari Jeddah, sisa kuota haji 1445 H yang sangat kecil, pemanfaatan dua debarkasi baru (Manyaran di Jawa Tengah dan Cipondoh di Banten), kondisi kesehatan jemaah haji, perbaikan tata kelola Dam, lima skema puncak haji, istithaah kesehatan jemaah, kondisi kepadatan Mina dan tanazul, serta penggunaan produk Indonesia.

4o

× Image