Film 'Harta, Tahta, Boru Ni Raja' yang Mengangkat Budaya Batak dan Keindahan Danau Toba
TOPNEWS62.COM, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memberikan apresiasi tinggi kepada film "Harta, Tahta, Boru Ni Raja" yang berhasil mengangkat budaya Batak serta menampilkan keindahan Danau Toba.
Dalam acara "The Weekly Brief with Sandi Uno" yang diselenggarakan secara daring pada Senin (1/7/2024), Direktur Utama BPODT, Jimmy Bernando Panjaitan, menjelaskan bahwa film "Harta, Tahta, Boru Ni Raja" merupakan produksi dari PIM Pictures yang berkolaborasi dengan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT).
"Film ini memanfaatkan latar belakang indah dari berbagai tempat di Danau Toba yang siap dipromosikan, seperti Kaldera, Museum Mayjend D.I Panjaitan, desa wisata, dan kapal pinisi baru di Danau Toba," ungkap Jimmy.
Jimmy berharap film ini bisa memperkenalkan Danau Toba sebagai destinasi wisata dengan berbagai atraksi menarik ke pasar nasional dan internasional.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, juga menyoroti pentingnya film ini sebagai alat promosi tidak langsung untuk pariwisata Indonesia. "Film memiliki kekuatan indirect marketing, dan banyak destinasi yang sukses menarik pengunjung berkat film," kata Nia.
Agustinus Sitorus, CEO PIM Pictures, menyampaikan bahwa "Harta, Tahta, Boru Ni Raja" bercerita tentang Jerry Tan (Panjaitan), seorang mahasiswa yang skripsinya selalu ditolak dosen. Namun, berkat saran teman-temannya, Jerry akhirnya bisa menyusun skripsi tentang sejarah tokoh nasional D.I Panjaitan. Hal ini membawa Jerry dan tiga sahabatnya, Elin, Aliya, dan Hendro, ke Balige untuk pertama kalinya demi riset skripsi.
Film bergenre komedi-romantis ini juga mengisahkan kearifan lokal dan realita kehidupan masyarakat sekitar Danau Toba. “Setelah pulang kampung, Jerry akhirnya bisa menyelesaikan skripsinya dan menyelesaikan konflik hatinya. Saksikan film ini pada 11 Juli 2024 di bioskop,” kata Agus.
Dengan cerita yang menarik dan latar belakang yang memukau, "Harta, Tahta, Boru Ni Raja" diharapkan dapat menjadi promosi efektif bagi pariwisata Danau Toba dan budaya Batak, menarik perhatian baik wisatawan domestik maupun mancanegara.