Masjid Bilal: Monumen Perjuangan Bilal bin Rabah dalam Memeluk Islam
TOPNEWS62.COM, Di Madinah, terdapat banyak masjid bersejarah, salah satunya adalah Masjid Bilal. Menginjakkan kaki di masjid ini, kita akan diingatkan pada kisah heroik Bilal bin Rabah yang mempertahankan keyakinannya terhadap Islam, yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
Bilal tetap teguh pada kalimat tauhid "La Ilaha Illallah Muhammadun Rasulullah" meskipun harus menanggung penderitaan di bawah terik matahari, dengan batu besar yang menindih dadanya, akibat siksaan tuannya yang memaksanya untuk tetap kafir.
Bilal bin Rabah adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang dijamin masuk surga. Berasal dari Habasyah (Ethiopia), Bilal adalah seorang budak dengan fisik yang kekar dan berkulit hitam. Saat ini, umat Muslim di seluruh dunia mengenalnya sebagai muadzin pertama yang mengumandangkan azan.
Menurut buku "99 Kisah Menakjubkan di Al-Quran" oleh Ridwan Abqary, Bilal adalah budak milik seorang majikan bernama Umayyah di Makkah. Awal perkenalan Bilal dengan Nabi Muhammad SAW terjadi ketika seorang tamu majikannya menceritakan tentang seorang pria bernama Muhammad yang membawa ajaran baru.
Dengan bantuan Abu Bakar, yang saat itu sudah memeluk Islam, Bilal akhirnya bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. Pertemuan tersebut berlangsung hangat dan penuh kelembutan. Dakwah Nabi Muhammad yang disampaikan dengan lembut membuat hati Bilal tersentuh dan merasa tenteram, hingga ia mantap memutuskan untuk memeluk Islam.
Di hadapan Nabi Muhammad SAW, Bilal mengucapkan dua kalimat syahadat. Ia merasa bahagia menjadi seorang muslim dan bertekad untuk menjadi seorang yang beriman. Namun, majikannya, Umayyah, marah besar ketika mengetahui Bilal masuk Islam. Umayyah, yang merupakan penentang ajaran Nabi Muhammad SAW, menyiksa Bilal dengan kejam, memaksanya untuk kembali menyembah berhala.
Bilal yang teguh pada keimanannya, tetap bertahan meski disiksa setiap hari. Umayyah menyeretnya ke tengah terik matahari tanpa baju, dan menguburnya dalam pasir panas dengan hanya kepala yang tak tertimbun. Tubuh Bilal juga pernah tertindih batu besar dengan ancaman kematian dari Umayyah.
Menyaksikan kekejaman tersebut, Abu Bakar menawarkan untuk membeli Bilal dari Umayyah. Umayyah memanfaatkan situasi ini dengan meminta harga yang sangat tinggi. Akhirnya, Abu Bakar membebaskan Bilal dari perbudakan dan segala penderitaan. Setelah merdeka, Bilal setia mengikuti Nabi Muhammad SAW dan menjadi salah satu sahabat yang dijamin masuk surga.
Kini, untuk mengenang Bilal, didirikan Masjid Bilal yang terletak di distrik Abdul Muhsin bin Abdul Aziz, Qurban, Madinah. Lokasi masjid ini sangat strategis untuk dikunjungi, karena hanya berjarak tiga blok dari Masjid Nabawi, tepatnya di sisi selatan.
Mengunjungi Masjid Bilal, para pengunjung tidak hanya merasakan kenyamanan beribadah, tetapi juga mengenang perjuangan seorang sahabat yang terhormat, muadzin pertama dalam sejarah Islam. Kenangan ini memberikan pengalaman spiritual yang tak terlupakan, sekaligus merenungkan sejarah perjuangan dan keteguhan iman Bilal bin Rabah dalam perkembangan Agama Islam.