Tips Antisipasi Gangguan Jantung untuk Jemaah Haji
TOPNEWS62.COM, Jeddah - Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan awal Zulhijjah 1445 H pada tanggal 7 Juni 2024, dengan pelaksanaan wukuf di Arafah pada 9 Zulhijjah yang bertepatan dengan 15 Juni 2024. Menjelang Wukuf, jemaah haji diimbau untuk menjaga kesehatan, terutama kesehatan jantung.
Tim Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Ners Rendi Yoga Saputra, menyampaikan pentingnya kesiapan fisik bagi para jemaah. "Menurut Kasie Pelayanan Kesehatan Daker Makkah, mayoritas jemaah haji Indonesia yang meninggal disebabkan oleh penyakit jantung. Jadi, jemaah diminta untuk waspada," katanya kepada Tim Media Center Haji (MCH) di Jeddah pada 9 Juni 2024.
Rendi menjelaskan bahwa gangguan jantung dapat terjadi kapan saja, termasuk selama di Tanah Suci. "Di seluruh dunia, kegawatdaruratan yang berhubungan dengan henti jantung masih menjadi penyebab utama kematian," ujarnya.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya, termasuk pemeriksaan istithaah bagi jemaah haji. Pemeriksaan ini dilakukan pada tahap kedua sebelum keberangkatan ke Tanah Suci untuk memastikan jemaah dengan penyakit penyerta berada dalam kondisi baik dan terkontrol dengan pengobatan rutin.
Jemaah haji dengan penyakit degeneratif memiliki risiko tinggi mengalami gangguan jantung. "Terlebih lagi, perjalanan ibadah haji melalui beberapa tahap seperti embarkasi, penerbangan, perjalanan darat ke Makkah, dan prosesi di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna)," jelas Rendi.
Untuk itu, jemaah yang sakit, lansia, dan berisiko tinggi wajib membawa obat rutin dalam tas yang mudah dijangkau dengan jumlah yang cukup untuk seluruh perjalanan. "Ini penting, terutama saat di Armuzna, karena seringkali jemaah lupa menyiapkannya," tambahnya.
Deteksi dini gangguan jantung selama di Tanah Suci sangat penting untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian. Penanganan medis yang cepat dari tim kesehatan akan membantu mengatasi gangguan jantung lebih efektif.
Berikut adalah cara mudah mengenali gangguan jantung bagi jemaah haji selama di Tanah Suci:
1. Kenali Gejala: Gejala yang sering dialami termasuk nyeri dada seperti tertindih yang menjalar, disertai pusing, muntah, dan kepala terasa berat. Jika jemaah merasakan atau melihat teman sekamar mengalami gejala tersebut, segera hubungi TKHK (Tenaga Kesehatan Haji Kloter).
2. Kendalikan Faktor Risiko: Jemaah dengan riwayat hipertensi, diabetes, dan kolesterol harus rutin meminum obat dan kontrol ke TKHK atau dokter spesialis di Poli Risti di Sektor. Penyakit yang tidak terkontrol dapat memicu gangguan jantung.
3. Beristirahat Sesuai Kebutuhan: Menjelang puncak ibadah haji yang membutuhkan fisik prima, jemaah diimbau untuk mendengarkan tubuh mereka. Jangan memaksakan diri pada ibadah sunnah dan fokus pada persiapan Arafah.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan jemaah haji dapat menjaga kesehatan jantung mereka selama menjalankan ibadah haji.