Sejarah Tari Bali Dan Biografi Penari Bali Ni Kadek Risky Dwi Jayanti Berprestasi
TOPNEWS62.COM- Bali, Minggu (31/03/2024) Sejarah tari Bali sangat kaya dan bervariasi, karena pulau Bali memiliki banyak tradisi dan budaya yang unik. Tarian di Bali tidak hanya sekadar seni pertunjukan, tetapi juga merupakan bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat Bali. Latar belakang gambaran umum tentang sejarah tari Bali dan budayanya:
· Pengaruh Hindu-Buddha: Tarian di Bali telah ada sejak masa pra-Hindu, namun pengaruh Hindu-Buddha yang masuk ke Bali pada abad ke-1 Masehi memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan seni tari di pulau ini. Tarian-tarian sakral seperti Tari Sanghyang Dedari dan Tari Rejang merupakan contoh tarian sakral yang berasal dari era ini.
· Pengaruh Majapahit: Pada abad ke-13 hingga ke-16 Masehi, Bali merupakan bagian dari Kerajaan Majapahit di Jawa. Pengaruh dari Majapahit, termasuk dalam bidang seni tari, sangat terasa di Bali. Tari-tarian seperti Tari Legong dan Tari Baris merupakan contoh tarian yang muncul pada periode ini.
· Perkembangan Seni Tari Modern: Pada abad ke-20, terjadi perkembangan pesat dalam seni tari Bali. Tari-tarian seperti Tari Kecak dan Tari Pendet menjadi semakin populer dan dikenal di seluruh dunia. Seni tari Bali juga semakin dipengaruhi oleh seni pertunjukan modern dan kolonial.
· Budaya dan Filosofi: Tarian di Bali tidak hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga memiliki makna dan filosofi yang dalam. Tarian di Bali sering kali menggambarkan cerita-cerita dari epik Ramayana dan Mahabharata, serta nilai-nilai kehidupan dan spiritualitas.
· Keberlanjutan dan Pemeliharaan: Meskipun Bali terus mengalami modernisasi, masyarakat Bali sangat memperhatikan pemeliharaan dan keberlanjutan seni tari tradisional mereka. Berbagai upaya dilakukan untuk melestarikan seni tari Bali, termasuk melalui pendidikan dan pelatihan seni.
Dengan keunikan, keindahan, dan nilai budayanya, seni tari Bali tetap menjadi daya tarik yang kuat bagi wisatawan dan penikmat seni dari seluruh dunia.
Dwi merupakan salah satu gadis muda yg berprestasi di bidang seni tari Bali, dengan latar belakang keluarga Dwi adalah anak ke dua yang lahir dari keluarga pasangan I Wayan Jayanegara dan Ni Ketut Sutresni dibalik kiprahnya Dwi telah banyak menorehkan prestasi di bidang tari dan budaya, berbagai lomba pernah diikuti oleh seorang gadis muda ini diantaranya - Festival Penglipuran suatu ajang kegiatan festival besar yang sangat digandungi bagi pecinta jiwa seni tari bali.
Menurut penuturan Ni Ketut Sutresni ibu dari ananda dwi yang juga seorang guru tari di SMP N 1 Bangli Bali,menjelaskan bahwa kepiawaian Dwi menari bali tidaklah secara instan semuanya melalui proses dan tahapan yang memang penuh lika liku perjuangan dalam membentuk agar seorang anak suka dengan seni tari, tuturnya. Dulu dwi waktu kecil tidak suka dan tidak punya bakat menari padahal sering saya mengajak melihat pagelaran tari dan melihat anak anak sedang latihan ketika saya mengajar tari. Tentu ada harapan orang tua dwi yang notabene merupakan seorang guru tari sangat ingin anaknya mengikuti jejaknya dan penerus budaya tari bali sebagai penari yang profesional.
Dibalik aktifitas ada satu moment yang menjadi motivasi ketika dwi melihat anak yang ikut lomba tari dan anak itu naik ke atas panggung mendapat penghargaan dan bonus sejumlah uang, saat itulah dwi semangat belajar giat menari dan menekuninya, imbuh Ni Ketut Sutresni dan penuturan tersebut disela aktivitas oleh Dwi dengan tersipu malu, mengenang masa lalunya.Support motiasi powerfull dari orang tuanya juga lingkungan sekitarnya menjadikan Dwi sebagai Pencinta Art Seni dan Budaya berkesenian Tari Bali juga menari sampai saat ini.
Dwi sekarang seorang mahasiswi yang kuliah di Politeknik Negeri Bali.ini.menuturkan sepanjang dia memenangkan berbagai lomba tari,hal yang paling membanggakan adalah ketika dia dipilih sebagai salah satu duta penari dalam Penyambutan KTT G 20 2022 yg berlangsung di Nusa Dua Bali, hal Itu yang paling membanggakan buat pribadinya, disela senyuman manisnya..
Pandangan dwi ketika banyaknya anak-anak jaman sekarang yang jarang dan tdk peduli dengan budaya sendiri, dan banyak anak anak muda cenderung hanya suka bermain gawai atau nongkrong dan tidak peduli dengan masa depannya. Hal itu tidaklah banyak bermanfaat tegasnya. Anak anak muda boleh bermain gawai karena menggunakan media sosial merupakan sebuah kebutuhan tetapi digunakan dengan tepat dan bermanfaat seperti sosok dwi yg suka menari dan belajar menaripun bisa lewat zoom itu salah satu contoh penggunaan medsos yg positif.
Dwi yang bercita cita sebagai seorang Akuntan ini mengatakan menari merupakan sebuah hobby dan cinta terhadap budaya yang membuat tetap menari serta menunjukkan Identitas bangsa kearifan lokal yang perlu di lestarikan, menari adalah warisan leluhur dan mari kita cintai kebudayaan kita tutup Dwi mengakhiri wawancaranya pada sore ini
Otobiografi dari Ni Kadek Risky Dwi Jayanti, lahir 27 Februari 2005, Mahasiswi Politeknik Negeri Bali,Semester 2 Jurusan Akutansi
Menoreh Prestasi :
Juara 1 Penari Tunggal Penglipuran Village Festival
Juara 1 Lomba Beleganjur di PKB Bali 2021( sebagai salah satu anggota dari Duta Kesenian Kabupaten Bangli)
Penerima Tamu Rehatan dunia pada KTT G 20 2022
Nah ..bagaimana kalian kalian sebagai generasi muda, semoga menjadi inspirasi oleh sosok figur Dwi anak muda berprestasi untuk daerahnya. Yukk...terus berkarya sesuai dengan bidang yg kalian sukai ya, wujudkan mimpi yang besar dan tinggi seperti bintang di langit dan tetap semangat, dalam kesulitan ada kemudahan. (Ni Komang Ari/ Djaddie)