Home > Nasional

Kemenag dan BI Kerjasama Program Literasi dan Pendidikan Wakaf

Meningkatkan literasi dan pendidikan masyarakat terkait zakat dan wakaf, tetapi juga untuk memperluas cakupan inklusi ekonomi syariah di Indonesia.
Dok.kemenag.go.id
Dok.kemenag.go.id

TOPNEWS62.COM - Kementerian Agama (Kemenag) tengah mengembangkan kerja sama strategis dengan Bank Indonesia (BI) dalam upaya memperkuat program-program terkait zakat dan wakaf pada tahun 2024. Kerja sama ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan literasi dan pendidikan masyarakat terkait zakat dan wakaf, tetapi juga untuk memperluas cakupan inklusi ekonomi syariah di Indonesia.

Menurut Muhibuddin, Kepala Subdirektorat Edukasi, Inovasi, dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf, Kemenag, kerja sama ini akan memfokuskan pada penerapan praktis zakat dan wakaf dalam rangka inklusi keuangan syariah. Dia menyatakan bahwa sinergi antara Kemenag dan BI akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, terutama dalam memahami peran penting zakat dan wakaf dalam pembangunan ekonomi berbasis syariah.

Muhibuddin juga menjelaskan bahwa program-program yang akan digulirkan dalam kerja sama ini mencakup berbagai kegiatan edukasi dan pelatihan, termasuk International Conference on Zakat and Wakaf, yang akan menjadi forum penting bagi para pemangku kepentingan untuk bertukar gagasan dan pengalaman terkait pengelolaan zakat dan wakaf. Selain itu, Literasi Zakat dan Wakaf akan menjadi program penting dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang prinsip-prinsip zakat dan wakaf serta manfaatnya dalam memajukan ekonomi umat.

Selain itu, salah satu program yang menarik perhatian adalah Zakat Wakaf Goes To Campus, yang akan menghadirkan diskusi dan pelatihan langsung kepada mahasiswa tentang konsep dan praktik zakat serta wakaf. Program ini akan berkolaborasi dengan Mustahik Naik Kelas (Muklas), sehingga mahasiswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang implementasi zakat dan wakaf dalam konteks nyata.

Sertifikasi Amil dan Nadzir juga menjadi bagian penting dari kerja sama ini, dimana para penerima zakat dan wakaf akan diberikan pelatihan dan sertifikasi untuk meningkatkan profesionalisme dalam mengelola dan mendistribusikan dana zakat dan wakaf dengan lebih efektif dan transparan.

Kerja sama antara Kemenag dan BI ini bukanlah tanpa alasan. Ada kesamaan fokus antara kedua lembaga tersebut dalam mendorong peran zakat dan wakaf sebagai instrumen pembangunan ekonomi syariah. Muhibuddin mencatat bahwa BI memiliki fokus pada Social Financial, yang mencakup zakat, wakaf, dan filantropi Islam. Dengan demikian, kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam memanfaatkan potensi zakat dan wakaf sebagai instrumen penting dalam pembangunan ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

Di sisi lain, kerja sama ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya zakat dan wakaf dalam memberdayakan ekonomi umat serta memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan syariah yang berkualitas.

Dengan demikian, kerja sama antara Kemenag dan BI dalam mengembangkan program zakat dan wakaf tahun 2024 menjadi langkah yang sangat positif dalam mengakselerasi pembangunan ekonomi syariah di Indonesia serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

× Image