Home > Nasional

Badan Pengelola SNPMB Tahun 2025 Gelar Konferensi Pers Terkait Kecurangan UTBK Sesi pertama

Acara ini diselenggarakan sebagai respons terhadap laporan dan temuan indikasi kecurangan yang terjadi selama proses UTBK sesi 1 sampai 12 yang berlangsung

TOPNEWS62.COM, JAKARTA – Selasa (29/04/2025) Badan Pengelola Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) tahun 2025 menggelar konferensi pers pada hari Selasa, 29 April 2025, untuk menyampaikan informasi penting terkait dugaan kecurangan yang terjadi selama pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun 2025 gelombang pertama. Konferensi pers yang dilaksanakan di Ruang Auditorium, Lantai 2, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta Pusat ini dihadiri oleh sejumlah pimpinan SNPMB dan tim penanggung jawab.

Acara ini diselenggarakan sebagai respons terhadap laporan dan temuan indikasi kecurangan yang terjadi selama proses UTBK sesi 1 sampai 12 yang berlangsung dari tanggal 23 April hingga hari ini (29/04). SNPMB sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pelaksanaan seleksi penerimaan mahasiswa baru secara nasional, berkomitmen untuk menjaga integritas dan keadilan dalam setiap tahapan seleksi. Oleh karena itu, konferensi pers ini diadakan untuk memberikan penjelasan resmi kepada publik, calon mahasiswa, dan berbagai pihak terkait mengenai langkah-langkah yang telah dan akan diambil oleh SNPMB dalam menindaklanjuti isu kecurangan ini.

Konferensi pers dimulai tepat pukul 14.00 WIB dengan sambutan dari Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB 2025, Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T. Dalam sambutannya, Prof. Wolok menyampaikan keprihatinannya atas dugaan kecurangan yang terjadi dan menegaskan komitmen SNPMB untuk bertindak tegas terhadap segala bentuk pelanggaran yang dapat merusak kredibilitas seleksi nasional ini.

“Kami sangat menyesalkan adanya indikasi kecurangan selama pelaksanaan UTBK gelombang pertama. Seleksi nasional ini adalah amanah yang harus kami jaga integritasnya demi masa depan pendidikan tinggi di Indonesia dan keadilan bagi seluruh calon mahasiswa,” ujar Prof. Wolok dengan nada serius. “Oleh karena itu, kami telah melakukan investigasi mendalam dan akan mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.”

Lebih lanjut, Prof. Wolok menjelaskan bahwa SNPMB telah menerima sejumlah laporan dan menemukan bukti-bukti awal yang mengindikasikan adanya praktik kecurangan yang melibatkan beberapa oknum. Bentuk-bentuk kecurangan yang teridentifikasi meliputi berbagai modus operandi, mulai dari penggunaan perangkat terlarang, joki ujian, hingga upaya pembocoran soal.

“Kami tidak akan mentolerir segala bentuk kecurangan. Tim investigasi kami telah bekerja keras mengumpulkan data dan informasi yang valid. Kami juga bekerja sama dengan pihak-pihak berwenang untuk menindaklanjuti temuan ini,” tegasnya.

Setelah sambutan dari Ketua Umum, Wakil Ketua I Tim Penanggung Jawab SNPMB, Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., menyampaikan detail lebih lanjut mengenai temuan kecurangan dan langkah-langkah investigasi yang telah dilakukan. Beliau menjelaskan bahwa SNPMB telah membentuk tim khusus yang bertugas untuk mengidentifikasi, memverifikasi, dan menganalisis setiap laporan dugaan kecurangan.

“Kami telah memanfaatkan teknologi dan sistem pengawasan yang kami miliki untuk mendeteksi pola-pola yang mencurigakan selama pelaksanaan UTBK. Selain itu, kami juga menerima laporan dari pengawas ujian dan masyarakat yang peduli terhadap integritas seleksi ini,” jelas Prof. Muryanto. “Setiap laporan akan kami tindak lanjuti secara profesional dan transparan.”

Prof. Muryanto juga memaparkan beberapa contoh modus kecurangan yang berhasil diidentifikasi, meskipun beliau tidak menyebutkan detail spesifik untuk menjaga kerahasiaan proses investigasi yang sedang berjalan. Beliau menekankan bahwa SNPMB memiliki bukti yang cukup kuat untuk menindaklanjuti kasus-kasus tersebut.

“Kami menemukan indikasi penggunaan alat komunikasi tersembunyi, upaya kerjasama antar peserta ujian, dan bahkan dugaan keterlibatan pihak luar dalam membantu peserta untuk mendapatkan jawaban secara tidak sah,” ungkapnya. “Kami akan terus mengembangkan metode deteksi kecurangan dan meningkatkan sistem pengawasan di masa mendatang.”

Sementara itu, Wakil Ketua II Tim Penanggung Jawab SNPMB, Prof. Dr. S. Martono, M.Si., menjelaskan mengenai sanksi yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang terbukti melakukan kecurangan. Beliau menegaskan bahwa SNPMB akan bertindak tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk memberikan efek jera dan menjaga keadilan bagi peserta lain yang mengikuti UTBK secara jujur.

“Sanksi bagi peserta yang terbukti melakukan kecurangan dapat berupa pembatalan hasil ujian dan diskualifikasi dari seluruh proses seleksi SNPMB tahun 2025. Tidak hanya itu, kami juga akan mempertimbangkan untuk melaporkan kasus-kasus tertentu kepada pihak berwajib jika ditemukan adanya unsur pidana,” kata Prof. Martono. “Bagi pihak-pihak lain yang terlibat dalam praktik kecurangan ini, kami juga akan mengambil tindakan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.”

Lebih lanjut, Wakil Ketua III Tim Penanggung Jawab SNPMB, Mohammad Nurdin, S.T., M.Kom., menyampaikan langkah-langkah preventif yang akan dilakukan oleh SNPMB untuk mencegah terjadinya kecurangan pada pelaksanaan UTBK gelombang kedua dan seleksi-seleksi berikutnya. Beliau menjelaskan bahwa SNPMB akan meningkatkan sosialisasi mengenai aturan dan tata tertib UTBK, memperketat pengawasan di lokasi ujian, serta memanfaatkan teknologi yang lebih canggih untuk mendeteksi potensi kecurangan.

“Kami akan terus berupaya untuk menyempurnakan sistem seleksi dan meminimalkan celah terjadinya kecurangan. Kami juga menghimbau kepada seluruh calon mahasiswa untuk tidak tergoda dengan tawaran-tawaran yang menjanjikan kelulusan secara tidak sah,” ujar Mohammad Nurdin. “Integritas adalah kunci keberhasilan yang sesungguhnya.”

Terakhir, Wakil Ketua IV Tim Penanggung Jawab SNPMB, Ali Ridho Barakbah, S.Kom., Ph.D., menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan UTBK gelombang pertama, termasuk para pengawas ujian, panitia pelaksana di daerah, serta pihak-pihak lain yang telah membantu menjaga kelancaran dan ketertiban selama ujian berlangsung. Beliau juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat dan media yang telah memberikan perhatian terhadap isu ini.

“Kami menyadari bahwa kepercayaan publik terhadap proses seleksi ini sangat penting. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk bertindak transparan dan akuntabel dalam menindaklanjuti setiap laporan dugaan kecurangan,” kata Ali Ridho Barakbah. “Kami berharap, dengan langkah-langkah tegas yang kami ambil, integritas SNPMB tahun 2025 dapat terjaga dengan baik.”

Setelah menyampaikan pernyataan resmi, para pimpinan SNPMB membuka sesi tanya jawab dengan para wartawan yang hadir. Berbagai pertanyaan diajukan terkait detail temuan kecurangan, langkah-langkah investigasi lebih lanjut, serta upaya SNPMB dalam menjamin keadilan bagi seluruh peserta. Para pimpinan SNPMB menjawab setiap pertanyaan dengan jelas dan lugas, menunjukkan keseriusan mereka dalam menangani isu ini.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum SNPMB, Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, kembali menegaskan bahwa SNPMB akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk kepolisian dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, untuk menuntaskan kasus dugaan kecurangan ini. Beliau juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan masalah ini kepada SNPMB.

“Kami memahami kekhawatiran dan keresahan yang mungkin dirasakan oleh para calon mahasiswa dan orang tua. Namun, kami ingin meyakinkan bahwa kami bekerja keras untuk memastikan bahwa proses seleksi ini berjalan dengan adil dan transparan. Kami akan terus memberikan informasi terbaru mengenai perkembangan penanganan kasus ini,” pungkas Prof. Wolok.

Konferensi pers diakhiri dengan penegasan kembali komitmen SNPMB untuk menjaga integritas seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru tahun 2025. SNPMB berharap, dengan tindakan tegas terhadap kecurangan, kepercayaan publik terhadap sistem seleksi ini dapat terus meningkat, dan para calon mahasiswa yang berprestasi dan memiliki potensi dapat terpilih secara adil untuk melanjutkan pendidikan tinggi di perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia.

Demikian informasi yang disampaikan dalam konferensi pers SNPMB tahun 2025 terkait dugaan kecurangan selama pelaksanaan UTBK gelombang pertama. SNPMB akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan integritas proses seleksi demi kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia.

Lebih lengkap terkait informasi Siaran langsung tersebut bisa dilihat di Instagram @snpmb.id dan You Tube SNPMB ID

× Image