Eksotisme Kuliner Maroko: Perpaduan Rasa, Budaya, dan Tradisi
TOPNEWS62.COM, CASABLANCA -- Maroko, sebuah negara di ujung barat laut Afrika, tidak hanya dikenal karena arsitekturnya yang indah dan pasar-pasar tradisional (souks), tetapi juga karena kekayaan kulinernya. Hidangan khas Maroko mencerminkan perpaduan unik antara pengaruh Arab, Berber, Andalusia, dan bahkan Eropa, menjadikannya salah satu tradisi kuliner paling beragam di dunia.
1. Bumbu dan Rempah yang Kaya
Salah satu ciri khas kuliner Maroko adalah penggunaan rempah-rempah yang melimpah dan harum. Campuran rempah seperti ras el hanout—yang terdiri dari hingga 30 jenis rempah, termasuk kunyit, jintan, kapulaga, kayu manis, dan jahe—menjadi dasar untuk berbagai masakan. Rempah-rempah ini tidak hanya memberikan rasa yang kuat tetapi juga aroma khas yang sulit dilupakan.
2. Hidangan Ikonik Maroko
a. Tagine Tagine adalah hidangan yang dimasak dalam wadah keramik berbentuk kerucut dengan nama yang sama. Hidangan ini biasanya terdiri dari daging (domba, ayam, atau sapi), sayuran, dan rempah-rempah, yang dimasak perlahan hingga lembut. Kombinasi antara daging empuk, saus kaya rempah, dan pelengkap seperti kacang almond atau buah kering menjadikan tagine favorit di meja makan Maroko.
b. Couscous Couscous adalah makanan pokok Maroko yang terbuat dari butiran gandum kecil. Biasanya disajikan dengan rebusan daging dan sayuran, couscous sering dihidangkan pada hari Jumat, sebagai simbol tradisi dan kebersamaan keluarga.
c. Harira Harira adalah sup yang terbuat dari lentil, buncis, tomat, daging, dan rempah-rempah. Hidangan ini sering disantap saat berbuka puasa selama bulan Ramadan, karena kaya akan nutrisi dan menghangatkan.
d. Pastilla Pastilla adalah pai gurih-manis yang biasanya diisi dengan daging burung dara atau ayam, telur, dan almond, lalu dilapisi dengan adonan tipis dan taburan gula bubuk serta kayu manis. Hidangan ini mencerminkan keahlian Maroko dalam menggabungkan rasa gurih dan manis.
3. Minuman Tradisional
a. Teh Mint Teh mint, yang disebut juga atai, adalah simbol keramahan di Maroko. Teh hijau diseduh dengan daun mint segar dan gula, menciptakan minuman manis dan menyegarkan. Ritual penyajiannya, termasuk cara menuang dari ketinggian tertentu, menambah daya tarik tersendiri.
b. Jus Buah Segar Karena Maroko memiliki iklim yang mendukung produksi buah-buahan, jus jeruk segar menjadi salah satu minuman favorit di sana. Di pasar tradisional, Anda akan sering menemukan kios yang menjual jus segar dengan harga terjangkau.
4. Camilan dan Makanan Penutup
a. Kaab el Ghazal Dikenal sebagai "tanduk gazelle," kue ini adalah makanan penutup khas Maroko yang terbuat dari adonan lembut berisi pasta almond yang manis dan harum.
b. Chebakia Camilan manis ini berupa adonan berbentuk anyaman yang digoreng, lalu dilapisi madu dan taburan biji wijen. Chebakia sering disantap selama Ramadan sebagai pelengkap berbuka puasa.
5. Pengalaman Kuliner di Maroko
Di Maroko, makanan bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang tradisi dan kebersamaan. Hidangan biasanya disajikan dalam porsi besar dan dinikmati bersama di atas meja rendah. Para tamu sering dipersilakan untuk makan dengan tangan menggunakan potongan roti sebagai alat bantu, menciptakan pengalaman makan yang lebih akrab.
Pasar tradisional atau souks adalah tempat terbaik untuk menemukan berbagai hidangan lokal. Di kota-kota seperti Marrakesh dan Fes, alun-alun seperti Jemaa el-Fnaa menjadi surga kuliner yang menawarkan segalanya, dari makanan jalanan hingga makanan penutup tradisional.