Home > Nasional

Harimau Sumatera 'Puti Malabin' Kembali ke Habitat Alaminya

KSDA Riau sukses melepasliarkan seekor harimau sumatera betina bernama Puti Malabin di kawasan Rimbang Baling, Sumatera Barat
Dok.klhk
Dok.klhk

TOPNEWS62.COM, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumatera Barat bekerja sama dengan Balai Besar KSDA Riau sukses melepasliarkan seekor harimau sumatera betina bernama “Puti Malabin” di kawasan Rimbang Baling, Sumatera Barat, pada Jumat (28/6). Nama "Puti Malabin" diambil dari daerah asalnya, Malampah, Ladang Panjang, Binjai, di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.

Harimau Puti Malabin, yang diperkirakan berusia antara 3 hingga 5 tahun, sebelumnya terlibat dalam interaksi negatif di Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, pada akhir tahun lalu. Setelah berhasil dievakuasi oleh Balai KSDA Sumbar bersama TNI/POLRI, mitra, dan masyarakat pada 4 Februari 2024 menggunakan kandang jebak (boxtrap) di Nagari Binjai, Puti Malabin dibawa ke Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi untuk diobservasi.

Kepala Balai KSDA Sumatera Barat, Lugi Hartanto, saat melepas keberangkatan Puti Malabin dari Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin di Pekanbaru, menjelaskan bahwa setelah menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan selama 4,5 bulan di TMSBK, harimau tersebut dinyatakan sehat dan siap untuk kembali ke alam liar. “Puti Malabin masih memiliki sifat liar yang terjaga, sehingga direkomendasikan untuk segera dilepasliarkan ke habitatnya,” ujar Lugi.

Proses pelepasliaran ini melalui kajian lokasi yang dilakukan bersama COP dan Yayasan SINTAS INDONESIA. Kajian ini mencakup penilaian cepat lokasi pelepasliaran, pengecekan kesesuaian habitat asal, inventarisasi ketersediaan pakan, survei daya dukung populasi harimau sumatera, serta identifikasi potensi ancaman melalui operasi sapu jerat. Hasil kajian menetapkan bahwa landscape Rimbang Baling memenuhi kriteria sebagai lokasi pelepasliaran yang ideal.

Untuk mencapai lokasi pelepasliaran yang tidak bisa ditempuh melalui jalur darat, transportasi udara digunakan dengan dukungan dari TNI AU Riau dan TNI AU Sumatera Barat. Proses ini melibatkan helikopter NAS-332 Super Puma dengan nomor H-3216 di bawah kendali Komando Operasi Udara I Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran proses pelepasliaran harimau sumatera Puti Malabin ke habitat alaminya. Kami berharap Puti Malabin dapat bertahan dan berkembang biak di alam,” pungkas Lugi.

Tim gabungan dari Balai KSDA Sumbar, COP, dan Sintas akan melakukan monitoring selama satu bulan ke depan untuk memastikan adaptasi dan kesejahteraan Puti Malabin di lingkungan barunya.

× Image