Wamenparekraf Tinjau Pengembangan Destinasi Terpadu di Kawasan Parapuar, Labuan Bajo
TOPNEWS62.COM, Labuan Bajo - Angela Tanoesoedibjo, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf), melakukan kunjungan ke kawasan Parapuar di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Kawasan ini merupakan bagian dari Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo dan dikelola oleh Kemenparekraf melalui Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF).
Pengembangan Parapuar menerapkan konsep Etno, Eco, Edu berdasarkan Konservasi Alam (E3NC). "Kami berharap pendekatan berkelanjutan ini dapat memberikan pengalaman wisata yang berkualitas dan ramah lingkungan bagi wisatawan," ujar Angela usai kunjungannya pada Kamis (6/6/2024).
Konsep Etno menekankan pentingnya pelestarian warisan budaya lokal serta kearifan dan identitas etnik Manggarai dan Flores. Partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan ini mencerminkan prinsip pembangunan berbasis komunitas dan kemitraan antara sektor publik, swasta, dan masyarakat yang merupakan bagian dari etno tourism.
Sementara itu, konsep Eco menyoroti pentingnya pelestarian keanekaragaman hayati, ekosistem laut, pesisir, dan daratan, serta penerapan praktik ramah lingkungan dalam pengembangan pariwisata.
Edu berfokus pada peningkatan pengetahuan, kesadaran, dan tanggung jawab masyarakat lokal serta wisatawan terhadap kualitas, keberlanjutan, dan konservasi alam serta budaya.
Konservasi alam mencakup perlindungan dan pemulihan ekosistem, serta konservasi flora dan fauna yang terancam, endemik, unik, dan langka.
Frans Teguh, Plt. Direktur Utama BPOLBF, menyatakan bahwa BPOLBF telah memperbarui Masterplan dan Rencana Strategi Bisnis untuk pengelolaan Parapuar dengan menekankan konsep-konsep keberlanjutan. "Arsitektur di Parapuar akan menampilkan kekhasan lokal melalui desain bangunan yang mencerminkan keindahan dan identitas budaya 11 Kabupaten Koordinatif, khususnya budaya Manggarai," jelasnya.
Pengembangan kawasan Parapuar dan Labuan Bajo diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi baik secara nasional maupun daerah, khususnya pada 11 Kabupaten Koordinatif BPOLBF.
Dalam kesempatan tersebut, hadir juga Wisnu Sindhutrino, Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf/Baparekraf, serta Rino Wicaksono, Ketua Tim Perencana Induk Kepariwisataan BPOLBF.